Navigation


RSS : Articles / Comments


Cinta dan Kematian

12.53, Posted by BloGnya Anak STAN, No Comment

Sesungguhnya kau sendiri dapat menyelami rahasia kematian. Tapi betapa kau akan berhasil menemukan dia selama kau tiada mencarinya di pusat jantung kehidupan?


Burung malam yang bermata kelam, dia yang buta terhadap siangnya hari, tiada mungkin membuka tabir rahasia cahaya.

Apabila kau dengan sesungguh hati ingin menangkap hakikat kematian, bukalah hatimu selebar-lebarnya bagi ujud kehidupan.

Sebab kehidupan dan kematian adalah satu, sebagaimana sungai dan lautan adalah satu.


Di dasar keinginan dan harapan manuasia yang terdalam, terpendam pengetahuan tentang kehidupan alam baka.

Dan bagai benih tetumbuhan yang tidur di musim dingin di bawah selimut timbunan salju, hati manusia terlena dalam buaian mimpi musim semi.

Percayailah mimpi itu sebab di dalam kabut terkandung pintu gerbang keabadian.

Getarmu menghadapi kematian ibarat gemetarnya anak gembala ketika berdiri di hadapan raja yang meletakkan tangan diatas kepalanya pertanda restu dan sejahtera.

Tidakkah ia diperkenankan menerima restu sang raja?Namun demikian, bukankah penghargaan ini semakin membuat gemetar jiwa?

Apakah sesungguhnya kematian selain telanjang di tengah angin serta luluh dalam sinar surya?. Dan apakah arti nafas berhenti selain membebaskannya dari antara pasang dan surut ombak yang gelisah sehingga bangkit mengembang lepas tanpa rintangan menuju Ilahi.

Mereguk air dari sungai keheningan, hanya dengan jalan demikian, jiwamu akan menyanyi dalam kebahagiaan.

Dan pada saat engkau meraih puncak pegunungan, di situlah bermula saat pendakian. Dan ketika bumi menuntut kembali jasad tubuhmu, tiba pula saatnya bahwa tarian yang sesungguhnya mulai kautarikan.

No Comment