Navigation


RSS : Articles / Comments


Tentang Kelompok 62 Dinamika 2008

09.59, Posted by BloGnya Anak STAN, No Comment

Tulisan ini dibuat saat hujan menguyur bumi Sarmili. rintikan hujan n lagu mocca mengalir merdu setia menemaniku.

Kelompok 62 is my unforgetable team. Mungkin kalimat itu yang dapat menggambarkan kelompok 62. Meski tahun 2007 aku juga menjadi mentor dinamika dan diamanahi untuk menghandle sebuah kelompok. Namun terus terang, kelompok 62 adalah kelompok yang terbaik diantara 2 kelompok dinamika yang pernah aku handle. Anak-anaknya kompak, taat aturan, memilki teamwork yang bagus n yang paling penting ingin berubah menjadi lebih baik.

Walaupun terdiri dari berbagai macam karakter, namun mereka dapat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ada anggota kelompok yang sangat aktif, sehingga kalo tanpa kehadirannya kelompok 62 terasa sepi. Ada anggota kelompok yang sangat cool banget, sehingga kalo gak ditanya dulu dia gak bakal ngomong. Semoga dia tidak sedang melakukan ‘ topo bisu’(puasa berbicara-red). Hehehehe.

Ada sesuatu yang paling berkesan dalam kelompok ini. Ada seorang maba yang dimana pun dan dalam kondisi apapun dapat tertidur. Mau posisi berdiri ataupun duduk dia bisa tertidur pulas. Bahkan kemarin pada saat dinamika, dia sering digodain teman-teman sekelompoknya. Dasar!!!

Masalah kekompakan dan teamwork, jangan tanya, kelompok ini punya kekompakan dan teamwork nomor wahid. Terbukti, meski tanpa kehadiranku mereka dapat mengkoordinir pengerjaan tugas yang diberikan selama dinamika. Bahkan tanpa kehadiran ketua kelompok. Sungguh luar biasa. Seandainya negara ini memiliki pejabat-pejabat seperti mereka, aku yakin masalah yang melanda negara ini dapat diatasi.

Dibalik itu semua, aku harus membimbing ke-20 orang-orang luar biasa ini, sehingga kelak mereka tidak mengikuti langkah kakak kelas mereka yang lebih dahulu masuk ke lembah apatisme. Memang aku akui apatisme telah menjadi penyakit kronis yang menjangkiti sebagian mahasiswa kampus plat merah ini. Parahnya lagi, apatisme diwariskan secara turun temurun oleh penderitanya. Aku muak dengan ini semua. Aku harus memotong lingkaran setan ini. Negara ini tidak butuh orang-orang yang punya hardskill yang baik saja. Saat ini negara membutuhkan orang-orang yang bersoftskill yang bagus. Hanya lewat berorganisasi saja semua itu dapat terwujud. Ingat, hanya lewat organisasi saja saudaraku!!.

Waktu yang paling tepat dalam menanamkan pentingnya kuliah dan organisasi adalah pada saat dilakukan dinamika kelompok. Moment ini aku manfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam menyuntikkan antivirus apatisme. Pentingnya organisasi selain kuliah, harus ditanamkan sejak dini, sejak mereka mengenal kampus plat merah ini. Tak lain tak bukan, agar mereka kebal terhadap virus apatisme yang ditularkan kakak kelas mereka.

Tujuan lain mentoring selain pengenalan kampus adalah dakwah. Emang agak aneh kedengarannya. Tapi itu adalah fakta dan hal ini telah lama terjadi dalam kampus penghasil pengawal keuangan negara.

Ini adalah misi berat bagiku. Aku harus membimbing dan menjadi teladan bagi 20 orang mahasiswa baru yang tergabung dalam kelompok 62. Sungguh tugas yang sangat berat dan membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Namun aku harus dapat menjalaninya dengan ikhlas. Semoga Allah menguatkanku dan menjadikannya sebagai amal kebaikanku.

Semoga anggota kelompok 62 sukses dunia akhirat. Jangan pernah melupakan kebersaman yang pernah kita jalin.(udie)

No Comment